Dengan demikian seorang profesional jelas harus
memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan
maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat
pengabdian (panggilan profesi) di dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal
ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation)
yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/atau kekayaan materiil-duniawi.
Apakah mungkin masalah moral dan etika ini diajarkan bagi mahasiswa
teknik?
Meskipun tidak mudah -- karena nilai-nilai moral dan etika
ini akan merupakan produk warisan orang-tua, dipengaruhi kuat-kuat oleh
kultur/budaya masyarakat, dan faktor psikologis -- para "tukang"
insinyur ini sebenarnya dapat diajari untuk "think ethically",
seperti halnya mereka bisa diajari untuk "think scientifically"
(Harris, 1995).
Etika
kemanfaatan umum (utilitarianism ethics)
yaitu setiap langkah/tindakan yang menghasilkan kemanfaatan
terbesar bagi kepentingan umum haruslah dipilih dan dijadikan motivasi utama;
Etika
kewajiban (duty ethics)
yaitu setiap sistem harus
mengakomodasikan hal-hal yang wajib untuk diindahkan tanpa harus
mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin bisa timbul, berupa nilai moral umum
yang harus ditaati seperti jangan berbohong, jangan mencuri, harus jujur, dan
sebagainya. Semua nilai moral ini jelas akan selalu benar dan wajib untuk
dilaksanakan, sekalipun akhirnya tidak akan menghasilkan keuntungan bagi diri
sendiri;
Etika kebenaran (right ethics)
yaitu suatu pandangan yang tetap
menganggap salah terhadap segala macam tindakan yang melanggar nilai nilai
dasar moralitas. Sebagai contoh tindakan plagiat ataupun pembajakan hak
cipta/karya orang lain, apapun alasannya akan tetap dianggap salah karena
melanggar nilai dan etika akademis;
Etika keunggulan/kebaikan (virtue ethics)
yaitu suatu cara pandang untuk membedakan tindakan yang baik
dan salah dengan melihat dari karakteristik (perilaku) dasar orang yang
melakukannya. Suatu tindakan yang baik/benar umumnya akan keluar dari orang
yang memiliki karakter yang baik pula. Penekanan disini diletakkan pada moral
perilaku individu, bukannya pada kebenaran tindakan yang dilakukannya;
Etika sadar lingkungan (environmental ethics)
yaitu suatu etika yang berkembang di pertengahan abad 20 ini
yang mengajak masyarakat untuk berpikir dan bertindak dengan konsep masyarakat
modern yang sensitif dengan kondisi lingkungannya. Pengertian etika lingkungan
disini tidak lagi dibatasi ruang lingkup penerapannya merujuk pada nilai-nilai
moral untuk kemanusiaan saja, tetapi diperluas dengan melibatkan "natural
resources" lain yang juga perlu dilindungi, dijaga dan dirawat seperti
flora, fauna maupun obyek tidak bernyawa (in-animate) sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar